Anda mengantre di Starbucks, menunggu giliran Anda untuk dilayani. Sebenarnya Anda tidak hanya mengantri untuk dapat membeli secangkir kopi. Anda juga mengantre untuk mendapatkan pengalaman yang ada di sekeliling cangkir tersebut. Anda mengantre untuk mendapatkan rasanya, kepekatannya, ataupun keharuman kopi yang Anda pesan.
Kebanyakan dari kita mengantre kepada Allah hanya karena kewajiban atau rasa bersalah. Akibatnya kita benar-benar melewatkan kehangatan dan kekayaan pengalaman hidup bersama Allah Kalau saja kita belajar untuk melihat apa yang sedang dikerjakan Allah di muka bumi ini, maka pasti kita dapat terlibat seutuhnya dalam kehidupan indah yang Dia tawarkan.
Sekaranglah saatnya Anda dapat mulai belajar mengenali tempat dimana Allah telah bekerja di sekeliling Anda. Pintu-pintu telah terbuka dan secangkir kopi telah diseduh. Allah sedang menyajikan secangkir penawar dahaga yang akan menyegarkan kehidupan rohani kita yang kering dan penuh kekecewaan, bahkan Dia tidak akan membiarkan kita mengantre untuk menikmatinya. Anda dapat langsung mereguknya saat ini juga.
Karena itu, izinkan Leonard Sweet menjelaskan bagaimana gairah Starbucks dapat menciptakan suatu pengalaman yang tak terlupakan dalam hubungan Anda dengan Allah dan membangkitkan iman Anda dan jangan lupakan pengalaman iman Anda bersama Tuhan.
Judul : Injil Menurut Starbucks
Penulis : Leonard Sweet
Penerbit : Metanoia Publishing
Tebal : 320 halaman
Harga : Rp 49.000
Sumber : benih.com/lh3